Siklus hidup lalat bsf


Black Soldier Fly (Hermetia ilucens)  

BSF termasuk dalam Ordo Diptera, Famili Stratiomydae. Jenis serangga ini dapat ditemui di seluruh dunia yang wilayahnya beriklim tropis dan subtropis. Dalam siklus hidup BSF, telur menandakan permulaan siklus hidup sekaligus berakhirnya tahap hidup sebelumnya, di mana jenis lalat ini menghasilkan kelompok telur. Lalat betina meletakkan sekitar 400 – 800 telur di dekat bahan organik yang membusuk dan memasukannya ke dalam rongga-rongga yang terlindungi dari pengaruh lingkungan, larva tersebut terjaga dari ancaman predator, serta sinar matahari langsung yang dapat menghilangkan kadar air pada telur.  

                               Telur bsf 

Pada umumnya, telur-telur tersebut menetas setelah empat hari. Larva yang baru menetas, yang berukuran hanya beberapa milimeter, segera mencari makan dan memakan sampah organik di sekitarnya. Larva akan memakan bahan organik yang membusuk tersebut dengan rakus, sehingga ukuran tubuhnya yang awalnya hanya beberapa milimeter akan bertambah panjanganya menjadi 2,5cm dan lebarnya 0,5cm, sedangkan warnanya menjadi agak krem.  


MENGENAL LEBIH DEKAT DENGAN BSF


  Dalam kondisi optimal dengan kualitas dan kuantitas makanan yang ideal, pertumbuhan larva akan berlangsung 14-16 hari. Namun, larva BSF merupakan serangga yang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, yang mampu memperpanjang siklus hidupnya dalam kondisi yang kurang menguntungkan sekalipun. BSF hanya makan saat masih di fase larva. Maka, pada tahap perkembangan larva inilah mereka menyimpan cadangan lemak dan protein hingga cukup bagi mereka untuk berpuasa sampai menjadi lalat, kemudian menemukan pasangan, kawin dan bertelur (bagi betina) sebelum akhirnya mati.  Habitat asli BSF adalah pepohonan dengan ketinggian tertentu dan kerapatan tertentu pula, BSF tidak makan hanya sedikit minum bahkan menghisap sedikit sari bunga semasa hidupnya yang pendek, yaitu : 7 hari saja. Bsf dewasa akan kawin ketika berumur 4 – 6 hari, BSF jantan mati setelah kawin dan BSF betina mati tidak lama setelah bertelur. Oleh karena itu dalam menyiapkan kandang atau rereang house (rh) bsf sebaiknya disiapkan pula kondisi lingkungan yang asri sehingga nyaman untuk bsf. Hal lainnya adalah jauhkan kandang atau rh dari keramaian karena akan sangat berpengaruh kepada kondisi kawin dan bertelur bsf. 

1.Suhu 

 Mereka nyaman dalam suhu ruangan antara 29°C hingga 32°C (max 35°C), dengan 

kelembaban 40% hingga 60%. Dalam pengamatan Kami bsf kawin di kelembaban 

50% (plus – minus) dengan suhu 32°C (max 

34°C). Jika dingin BSF (baik lalat maupun 

larva) akan cenderung diam, tidak aktif. Fase larva BSF membutuhkan suhu dalam reactor yang lebih hangat sekitar 35°C, namun dalam suhu 45°C selama 2 (dua) jam berturut-turut ia akan mati. Oleh karena itu aerasi atau sirkulasi udara yang baik sangat dibutuhkan BSFL (BSF Larva), karena material organic yang terfermentasi akan menghasilkan panas yang bisa mencapai suhu 60°C. Hal ini sangat dipengaruhi oleh ketebalan media organic yang menjadi sumber makanan sekaligus tempat hidup (habitat) BSFL (BSF Larva) dan kepadatan media. Pada fase larva yang sering disebut maggot tidak menyukai cahaya, maka BSFL akan cenderung berada di dalam timbunan media dan pakan nya. Kondisi media yang terlalu panas akan menyebabkan bsfl berada di bagian atas media, kondisi ini biasa terjadi jika media BSFL kering dengan kandungan air dibawah 25%. Alaminya BSFL hidup dalam kondisi media dengan kadar air cukup tinggi, sekitar 60% kandungan air, dalam kondisi normal dengan kandungan air yang cukup BSFL dewasa akan mencapai pertumbuhan yang maksimal. Jika kandungan air terlalu banyak (lebih dari 60%) BSFL akan mencari tempat yang lebih nyaman (kabur), dan jika bsfl tergenang air dalam waktu tertentu ia akan mati. (ada pengalaman praktisi bsf , ia mampu bertahan di air dengan sedikit udara (5%), namun masih membutuhkan penelitian lebih jauh). 

BSFL dewasa akan mengalami perubahan warna pada kulitnya menjadi lebih gelap, semakin tua kulitnya menjadi coklat kehitaman atau terkesan hitam, hal ini diawali dengan semakin terlihat jelas buku-buku pada kulitnya dan gerakannya semakin lambat. Pada fase ini BSFL disebut dengan Pre/pra Pupa (sebelum pupa). Fase prepupa alaminya BSFL akan mencari tempat yang lebih kering, kemudian menggali tanah dan kaku menjadi pupa (fase metamorfosa) untuk menjadi lalat BSF. Fase ini umumnya dimanfaatkan oleh para pembudidaya BSF sebagai masa panen. Kondisi kandungan air sangat menentukan dalam upaya panen yang tidak memerlukan bantuan apa-apa lagi. Namun dalam kondisi suhu yang lebih dingin pre pupa akan cenderung berdiam diri sehingga migrasi BSFL yang dijadikan keuntungan pembudidaya untuk panen tidak terjadi. Oleh karena itu menjaga kondisi suhu dan kandungan air menjadi kunci utama fase migrasi. PPM melakukan pengujian terkait pengaruh suhu ruangan dan suhu reactor terhadap kemampuan prepupa bermigrasi, menyimpulkan bahwa : suhu reactor 35°C mampu membuat prepupa migrasi hingga 300% dibanding suhu reactor 33°C. 

Dan suhu reactor sangat dipengaruhi oleh suhu ruangan dan kepadatan media.  

2.Cahaya 

BSF membutuhkan cahaya yang cukup untuk kawin dan bertelur sedangkan BSFL (larva/maggot) sensitive terhadap cahaya. Sehingga salah satu faktor yang menyebabkan BSFL tidak bermigrasi adalah cahaya yang menyinari reactor. Dalam kondisi prepupa untuk menjadi pupa bahkan BSFL harus benar-benar terhindar dari cahaya. Prepupa yang terpapat cahaya terus menerus akan menyebabkan BSFL berganti kulit terus, hingga tubuhnya mengecil dan akhirnya mati. 


Kawin dan bertelur membutuhkan cahaya yang cukup, namun telur BSF harus terlindung dari cahaya dengan suhu yang sedang (29°-32°C). Telur yang terpapat cahaya langsung terlebih dengan suhu yang cukup panas akan menjadikan telur BSF kering sehingga tidak menetas menjadi bayi larva, alaminya BSF meletakkan telur-telurnya pada sesuatu yang kering di atas bahan organic yang beraroma khas bahkan beraroma busuk (atractane). BSF tidak bertelur pada sampah atau makanan langsung. Hal ini yang menjadikan mudah untuk membedakan mana telur BSF dari lalat lainnya dan hal ini juga yang dijadikan pembudidaya untuk memancing BSF bertelur dan telurnya terperangkap dalam perangkap telur. Sebaliknya apabila terlalu lembab atau basah maka telur akan rusak.   


Khusus area Pemalang bisa melayani MAGGOT BSF dengan COD ya

Post a Comment